Pengertian Koloid (Sifat, Jenis dan Manfaat Koloid)

Sifat dan Pengertian Koloid

Pada kesempataan ini admin akan membahas seputar pengertian koloid (pengertian-koloid-sifat-jenisnya).  khusus untuk yang sedang mencari Apa itu koloid? mari simak pembahasan dibawah ini.

Pengertian Koloid yang ringkas adalah suatu bentuk campuran fase peralihan homogen (sejenis) menjadi heterogen.

Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih dimana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdipersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm, ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel.


A. Sifat Koloid

Seperti apa sifat-sifat koloid itu? Koloid memiliki sifat sebagai berikut:
Efek Tyndall: Efek Tyndal adalah kemampuan koloid untuk menghamburkan cahaya ke segala arah. Fenomena ini dapat juga digunakan untuk membedakan larutan dengan koloid, sebab larutan tidak memiliki sifat menghamburkan cahaya dan dapat menjelaskan buramnya dispersi koloid (minyak zaitun dan air dapat tembus cahaya, namun jika keduanya dicampur akan membentuk koloid yang nampak seperti susu).

Gerak Brown: Jika suatu sistem koloid diamati menggunakan mikroskop optik, dengan arah tegak lurus terhadap berkas cahaya dan latar belakang yang gelap, maka akan nampak partikel-partikel yang berbentuk seperti bintik-bintik berkilauan. Jika gerakan bintik-bintik tersebut diikuti, maka terlihat bahwa bintik-bintik tersebut bergerak secara acak ke segala arah. Gerakan acak ini disebut gerakan Brown. Hal ini terjadi karena banyaknya tabrakan molekul pada satu sisi molekul tidak sama pada sisi yang lain.

Adsorpsi: Adsorpsi disebabkan oleh adanya gaya Van der Waals di permukaan partikel yang dapat menarik atom-atom (molekul/ion) dari zat lain. Padatan dapat bersifat sebagai adsorben (penyerap), namun kemampuan koloid dalam mengadsorpsi lebih tinggi daripada padatan, karena koloid memiliki luas permukaan lebih besar.

Sifat Koloid yang lebih rinci adalah: 

Sifat Optik

Koloid memiliki sifat optik yakni dapat menghamburkan cahaya.

Contoh : Sinar matahari yang lewat melalui celah sempit dapat membuat debu nampak lebih jelas.

Sifat Kinetik

Koloid juga memiliki sifat kinetik yakni bergerak terus menerus dengan gerakan patah-patah atau zig-zag yang dikenal dengan Gerak Brown. Gerak tersebut terjadi akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.

Sifat Listrik

Koloid juga memiliki sifat listrik karena mempunyai muatan dipermukaannya disebabkan oleh pengionan atau penyerapan muatan.

Sifat Adsorpsi

Sifat Adsorpsi merupakan proses melekatnya suatu zat pada permukaan padatan atau cairan. Partikel koloid sendiri memiliki sifat mudah mengadsorpsi warna.

Sifat Koagulasi

Sifat Koagulasi merupakan penggumpalan partikel koloid, sehingga kestabilan sistem koloid menjadi hilang.
Contoh : Merebus Telur, Membuat Agar-agar Panas.

Sifat Pelindung

Sifat Pelindung adalah suatu sistem koloid yang ditambahkan pada koloid lain, sehingga dihasilkan koloid yang stabil.


B. Jenis Koloid

Pada sistem koloid, fase terdispersi dan medium pendispersi dapat berupa (jenis kolois) zat padat, zat cair, atau gas.
Sol. 
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa cairan. Contohnya: sol emas, tinta, dan cat. 
Sol padat. 
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya padatan. Contohnya: gelas berwarna, dan intan hitam. 
Emulsi. 
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya cairan. Contohnya: susu, santan, dan minyak ikan. 
Emulsi padat. 
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdisfersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa padatan. Contohnya: jelly, mutiara, dan keju. 
Aerosol padat. 
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa gas. Contohnya: asap dan debu. 
Aerosol cair. 
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa gas. Contohnya: kabut, awan, dan hair spray. 
Buih. 
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya berupa cairan. Contohnya: buih sabun, dank rim kocok.
Buih padat. 
Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya berupa padatan. Contohnya: karet busa dan batu apung.

Sedangkan jenis koloid yang hanya berdasarkan fase zat terdispersi yakni :
  1. Sol. Sol merupakan fase terdispersinya padat.
  2. Emulsi. Emulsi adalah fase terdispersinya cair.
  3. Buih. Buih merupakan fase terdispersinya gas.

C. Manfaat Koloid

Banyak sekali manfaat koloid yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik itu untuk industri farmasi, tekstil, kosmetik, makanan dan minuman dan lain sebagainya.

Koloid banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari seperti pada bidang kosmetik, industri, farmasi dan lain sebagainya. Untuk lebih memahami arti koloid maka lihatlah contoh-contoh dibawah ini :
Koloid pada Kosmetik : Shampoo, pembersih wajah, deodorant, foundation dan lain-lain
Koloid pada Tekstil : Pewarna dalam bentuk sol.
Koloid pada Farmasi : Obat dalam bentuk sol.
Koloid pada Indsutri : Sabun dan detergen.
Koloid pada Makanan dan Minuman : Saus, Kecap, susu, mentega, mayonais dan lain-lain.

Itulah Pembahasan Ruang Pustaka kali ini Mengenai pengertian-koloid-sifat-jenisnya. Semoga pengertian Koloid ini dapat bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "Pengertian Koloid (Sifat, Jenis dan Manfaat Koloid)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel