Dampak Penjajahan di Bidang Ekonomi
Dampak Penjajahan di Bidang Ekonomi - Kebijakan ekonomi pemerintah kolonial Barat di Indonesia membawa sejumlah dampak bagi masyarakat di Indonesia hinga sekarang.Walaupun kebijakan pemerintah kolonial lebih banyak ditujukan untuk kepentingan negara Belanda,tetapi terdapat dampak positif bagi bangsa Indonesia.Contohnya sistem tanam yang diterapkan oleh Van Den Bosch pada 1930,meski sangat merugikan rakyat pribumi namun membawa dampak positif pada masyarakat Indonesia,yaitu masyrakat Indonesia bisa mengenal tata cara menanam tanaman perkebunan dan tanaman ekspor yang laku di pasaran dunia.
Lalu apa saja dampak penjajahan bangsa Barat di bidang ekonomi yang bisa dirasakan pada masa pergerakan nasional hingga kini antara lain sebagai berikut.
Tumbuhnya Iklim Investasi di Indonesia
Ketika golongan liberal di negeri Belanda,memperoleh kemenangan dalam parlemen pada tahun 1850 dan diperoleh secara mutlak pada tahun 1870,sistem tanam paksa dihapuskan karena tidak sesuai dengan faham liberalisme ekonomi.Menurut pandangan liberalisme ekonomi tersebut,kegiatan ekonomi di Indonesia harus ditangani oleh pihak swasta.Sedangkan pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas yang tidak boleh ikut campur dalam bidang ekonomi.Sistem ini menumbuhkan persaingan dalam rangka meningkatkan produksi perkebunan di Indonesia.Dengan demikian,pendapatan negara juga akan bertambah banyak.
Dibangununya Sarana Transportasi
Untuk mempermudah peredaran barang di wilayah Nusantara pemerintah kolonial membangun jaringan rel dan stasiun kereta api untuk menghubungkan perkebunan besar dan daerah perkotaan.Selain itu juga dilakukan pembangunan jalan dan jembatan untuk keperluan transportasi antar wilayah.Sisa-sisa bangunan stasiun kereta api dari zaman kolonial ini masih bisa kita temukan sekarang di berbagai wilayah di Indonesia.Perusahaan kereta api yang pada masa Hindia Belanda dikelola sebagian oleh perusahaan swasta,kini dilebur menjadi Jawatan Kereta Api yang kemudian berkembang menjadi PJKA dan PERUMKA.Kemudian PERUMKA berubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Berkembangnya Sistem Perekonomian Negara
Meski sistem ekonomi liberal yang dilaksanakan pemerintah kolonial Belanda berampak buruk pada penduduk pribumi,namun sistem perekonomian modern mulai dikenal di kalangan penduduk pribumi.Sistem ekonomi liberal membuat masyarakat pedesaan yang pada bertani hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri,kini mereka mengenal sistem perekonomian dan perdagangan iternasional.
Barang-barang kebutuhan rumah tangga baru masuk ke desa-des seperti,pakaian,minyak tanah,dan sabun.Dengan demikian penduduk desa mulai mengenal barang-barang kebutuhan baru dan mulai terkait pada sistem ekonomi yang lebih luas dan modern.kegiatan ekonomi dan perdagangan masyarakat pedesaan yang sebelumnya mereka lakukan secara barter berubah menjadi sistem ekonomi uang.
Munculnya Kegiatan Perbankan
Perkembangan kegiatan perekonomian di negara jajahan,mendorong munculnya kegiatan perbankan di tanah jajahan Hindia-Belanda.De Javasche Bank,NV didirikan di Batavia pada tangal 24 Januari 1828 sebagia bank sirkulasi.Dengan demikian maka De Javasche bank mengemban tugas sebagai bank yang mengedarkan dan mengawasi penggunaan mata uang.De Javasche bank juga mendapat wewenang untuk menerbitkan mata uang kertas.
Ketika tanam paksa dihapuskan dan digantikan dengan sistem ekonomi liberal kolonial,muncul bank-bank baru yang memberikan modal bagi pengusaha swasta yang akan membuka perusahaan perkebunan di Indonesia.Pada tahun 1869 Nederlandsche hendelsmaatschappij (NHM) menggeser kegiatan usahanya menjadi penyandang modal bagi perusahaan-perusahaan perkebunan dan pemegang monopoli pembelian hasil bumi dalan negeri dan penjualan ke luar negeri.Oleh karena itu,NHM dikenal sebagai "bank perkebunan" yang membiayai sekitar 17 pabrik gula dengan perkebunan tebunya.
Lalu apa saja dampak penjajahan bangsa Barat di bidang ekonomi yang bisa dirasakan pada masa pergerakan nasional hingga kini antara lain sebagai berikut.
Tumbuhnya Iklim Investasi di Indonesia
Ketika golongan liberal di negeri Belanda,memperoleh kemenangan dalam parlemen pada tahun 1850 dan diperoleh secara mutlak pada tahun 1870,sistem tanam paksa dihapuskan karena tidak sesuai dengan faham liberalisme ekonomi.Menurut pandangan liberalisme ekonomi tersebut,kegiatan ekonomi di Indonesia harus ditangani oleh pihak swasta.Sedangkan pemerintah hanya bertugas sebagai pengawas yang tidak boleh ikut campur dalam bidang ekonomi.Sistem ini menumbuhkan persaingan dalam rangka meningkatkan produksi perkebunan di Indonesia.Dengan demikian,pendapatan negara juga akan bertambah banyak.
Dibangununya Sarana Transportasi
Untuk mempermudah peredaran barang di wilayah Nusantara pemerintah kolonial membangun jaringan rel dan stasiun kereta api untuk menghubungkan perkebunan besar dan daerah perkotaan.Selain itu juga dilakukan pembangunan jalan dan jembatan untuk keperluan transportasi antar wilayah.Sisa-sisa bangunan stasiun kereta api dari zaman kolonial ini masih bisa kita temukan sekarang di berbagai wilayah di Indonesia.Perusahaan kereta api yang pada masa Hindia Belanda dikelola sebagian oleh perusahaan swasta,kini dilebur menjadi Jawatan Kereta Api yang kemudian berkembang menjadi PJKA dan PERUMKA.Kemudian PERUMKA berubah menjadi PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Berkembangnya Sistem Perekonomian Negara
Meski sistem ekonomi liberal yang dilaksanakan pemerintah kolonial Belanda berampak buruk pada penduduk pribumi,namun sistem perekonomian modern mulai dikenal di kalangan penduduk pribumi.Sistem ekonomi liberal membuat masyarakat pedesaan yang pada bertani hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri,kini mereka mengenal sistem perekonomian dan perdagangan iternasional.
Barang-barang kebutuhan rumah tangga baru masuk ke desa-des seperti,pakaian,minyak tanah,dan sabun.Dengan demikian penduduk desa mulai mengenal barang-barang kebutuhan baru dan mulai terkait pada sistem ekonomi yang lebih luas dan modern.kegiatan ekonomi dan perdagangan masyarakat pedesaan yang sebelumnya mereka lakukan secara barter berubah menjadi sistem ekonomi uang.
Munculnya Kegiatan Perbankan
Perkembangan kegiatan perekonomian di negara jajahan,mendorong munculnya kegiatan perbankan di tanah jajahan Hindia-Belanda.De Javasche Bank,NV didirikan di Batavia pada tangal 24 Januari 1828 sebagia bank sirkulasi.Dengan demikian maka De Javasche bank mengemban tugas sebagai bank yang mengedarkan dan mengawasi penggunaan mata uang.De Javasche bank juga mendapat wewenang untuk menerbitkan mata uang kertas.
Ketika tanam paksa dihapuskan dan digantikan dengan sistem ekonomi liberal kolonial,muncul bank-bank baru yang memberikan modal bagi pengusaha swasta yang akan membuka perusahaan perkebunan di Indonesia.Pada tahun 1869 Nederlandsche hendelsmaatschappij (NHM) menggeser kegiatan usahanya menjadi penyandang modal bagi perusahaan-perusahaan perkebunan dan pemegang monopoli pembelian hasil bumi dalan negeri dan penjualan ke luar negeri.Oleh karena itu,NHM dikenal sebagai "bank perkebunan" yang membiayai sekitar 17 pabrik gula dengan perkebunan tebunya.
Belum ada Komentar untuk "Dampak Penjajahan di Bidang Ekonomi"
Posting Komentar