Pengertian Pemanfaatan Koleksi Pengembangan Koleksi, Pemeliharaan Koleksi

Hasil gambar untuk koleksi perpustakaan
Pemanfaatan Koleksi 


Istilah pemanfaatan terdiri dari kata manfaat. Kata manfaat sering juga diartikan sebagai guna/faedah. Menurut (Departemen Pendidikan Nasional 2005, 711) pemnfaatan berarti proses, cara perbuatan memanfaatkan. Pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat berarti proses atau perbuatan memanfaatkan koleksi di ruang baca (in library use) dan meminjam koleksi dari bagian sirkulasi perpustakaan (out libarary use). 

Menurut Zulkarnaen (1997:45), cara memanfaatkan koleksi buku pada perpustakaan secara umum dikategorikan sebagai berikut: 

1. Meminjam 

Biasanya pengguna melakukan peminjaman melalui meja sirkulasi perpustakaan setelah mendapatkan buku yang ia inginkan. Dengan melakukan peminjaman, pengguna memiliki waktu lebih banyak untuk membaca buku yang ia pinjam. Buku tersebut dapat diperpanjang masa peminjamannya dan kemudian dikembalikan lagi kemeja sirkulasi. 

2. Membaca di tempat 

Bagi pengguna yang memiliki waktu luang cenderung membaca di ruang baca perpustakaan. Pengguna dapat memilih beberapa buku untuk dibaca dan menghabiskan waktunya pada perpustakaan. 

3. Mencatat informasi dari buku 

Terkadang pengguna hanya melakukan pencatatan informasi yang ia dapat dari koleksi. Dengan cara seperti ini, pengguna mendapatkan informasi ringkas tentang berbagai masalah dari berbagai buku berbeda. 

4. Memperbanyak (menggunakan jasa foto copy) 

Dengan memanfaatkan fasilitas mesin foto copy, pengguna dapat memiliki sendiri informasi-informasi yang ia inginkan. Cara seperti ini biasanya dilakukan oleh pengguna yang memiliki waktu terbatas untuk ke perpustakaan. 

Adapun (Lasa 2005, 317) menyatakan “bahwa pemanfaatan koleksi seperti banyaknya peminjam dan jumlah yang dipinjam biasanya digunakan sebagai salah satu unsur untuk mengetahui efektifitas suatu perpustakaan”. 

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa pemanfaatan koleksi dapat dilakukan dengan cara meminjam, membaca di tempat, mencatat informasi dari buku serta memperbanyak (menggunakan jasa foto copy). 

Pengembangan Koleksi 

Secara definitif pengertian pengembangan koleksi perpustakaan mencakup semua kegiantan untuk memperluas koleksi yang ada di perpustakaan, terutama untuk kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan dan evaluasi bahan pustaka. kegiatan ini meliputi berbagai aktivitas seperti penyusunan kebijaksanaan, penetapan prosedur seleksi, pengadaan koleksi, serta evaluasi (Darmono 2001, 45). 

Sedangkan menurut (Sutarno 2006, 113) agar perpustakaan dapat membangkitkan minat baca pengguna, maka sudah seharusnya koleksi perpustakaan memberikan ciri dan warna sebagai berikut : 

1. Memberikan ciri bagi jenis perpustakaan yang dibentuk. Misalnya perpustakaan umum, koleksinya mencakup semua disiplin ilmu dan dimaksudkan untuk dipakai oleh semua lapisan masyarakat, sehingga penekanannya terletak pada variasi jenis koleksi. 

2. Merupakan daya tarik dan perhatian bagi pengunjung, artinya koleksi yang makin lengkap dan dengan terbitan yang relative baru, akan dapat memberikan kesempatan yang makin besar kepada pengunjung untuk memilih dan memperoleh informasi terkini. 

3. Meningkatkan citra dan gambaran atas performs dan kinerja perpustakaan. 

Sedangkan menurut (Soetminah 1992, 257) menyatakan bahwa : 

Pengembangan koleksi menetapkan kegiatan kerja perpustakaan yang berupa tugas menyediakan sumber informasi dan memberikan pelayanan informasi kepada pemakai, sesuai dengan kebutuhan dan minatnya maka setiap perpustakaan mempunyai cara tersendiri dalam melaksanakan pengembangan koleksi. 

Pemeliharaan Koleksi 

Menurut (Bafadal 2006, 120) dalam rangkaian kegiatan pemeliharaan buku- buku perpustakaan sekolah ada dua kegiatan, yaitu mencegah kemungkinan- kemungkinan timbulnya kerusakan dan memperbaiki buku-buku yang telah rusak. 

1. Mencegah kerusakan 

( Bafadal 2006, 121) mengemukakan bahwa untuk mencegah terjadinya kerusakan koleksi perpustakaan, pustakawan harus mengetahui faktor-faktor terjadinya kerusakan sehingga pustakawan dapat mengetahui bagaimana pencegahan yang harus dilakukan agar koleksi tidak rusak. Ada dua faktor yang membuat koleksi rusak.

Pertama adalah faktor manusia. Murid-murid atau pengunjung lainnya yang tidak sadar akan pentingnya buku sering kali merusak buku-buku yang ada di perpustakaan. Misalnya mencoret-coret halaman buku, merobek halaman buku, serta sering sekali terjadi ketika sedang belajar di perpustakaan murid-murid menumpakkan air atau makanan pada buku yang sedang di baca. Cara mengatasinya adalah pustakawan menjelaskan kepada murid akan pentingnya buku. Serta menerapkan peraturan untuk tidak makan dan minum di perpustakaan.

Kedua adalah faktor alamiah, misalnya adalah kelembaban udara, air, api, jamur, debu, sinar matahari dan serangga. Untuk menatasinya adalah dengan mengatur penerangan dan ventilasi, menyemprotkan bahan kimia pada buku serta melarang pengunjung membawa makanan dan merokok di dalam ruangan perpustakaan.

2. Perbaikan buku

(Bafadal 2006, 122) mengemukakan bahwa usaha perbaikan buku bermacam- macam, bergantung pada jenis kerusakannya. Biasanya yang sering dilakukan antara lain:

a. Memperbaiki buku-buku yang sobek

b. Memperbaiki buku-buku yang sebagian halamannya lepas

c. Memperbaiki buku-buku yang punggungnya rusak

d. Menjilid buku-buku yang jilidnya rusak

e. Dan sebagainya


Dalam memperbaiki buku-buku yang rusak diperlukan bahan-bahan dan alat- alat untuk memperbaikinya yaitu berupa kertas HVS, kertas, gersing, kertas marmer, karton tebal, line, dan benang. Sedangkan alat-alat yang digunakan yaitu pisau, silet, palu, paku, jarum, kuas, penggaris, alat mengepres buku dan staples.

Belum ada Komentar untuk "Pengertian Pemanfaatan Koleksi Pengembangan Koleksi, Pemeliharaan Koleksi "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel