Teori Siklus (Perubahan Sosial)

Teori Siklus - Menurut teori ini,perubahan sosial sebagai sesuatu yang berulang-ulang.Segala sesuatu yang terjadi sekarang pada dasarnya memiliki kesamaan atau kemiripan dengan yang terjadi sebelumnya.Didalam pola perubahan ini tidak tampak batas-batas antara pola hidup primitif,tradisional,dan modern.

Para penganut teori siklus berpandangan bahwa sejumlah tahap harus dilalui oleh masyarakat.Akan tetapi,proses peralihan masyarakat bukanlah berakhir pada tahap akhir yang sempurna,melainkan berputar kembali ke tahap awal untuk peralihan selanjutnya.


Dibawah ini beberapa pendapat tentang teori siklus menurut para ahli.

1. Oswald Spengler (1880-1936)
Spengler adalah seorang ahli filsafat Jerman.Ia berpandangan bahwa setiap peradaban besar mengalami proses kelahiran,pertumbuhan,dan keruntuhan.Proses perputaran tersebut membutuhkan waktu sekitar seribu tahun.

2. Pitirim A. Sorokin (1889-1968)
Sorokin adalah seorang ahli sosiologi Rusia.Menurutnya,semua perdaban besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir.Berikut tiga sistem kebudayaan itu.

  • Kebudayaan Ideasional,didasari oleh nilai-nilai dan kepercayaan terhadap unsur adikodrati (supernatural)
  • Kebudayaan Idealistis,berisi kepercayaan terhadap unsur adikodrati dan rasionalitas berdasarkan fakta saling bergabung dalam menciptakan masyarakat yang ideal
  • Kebudayaan Sensasi,tolok ukur dari kenyataan dan tujuan hidup
Menurut Sorokin,peradaban Barat modern merupakan peradaban yang rapuh dan tidak lama lagi akan runtuh.Selanutnya,akan berubah menjadi kebudayaan ideasional yang baru.

3. Arnold Toynbee (1889-1975)
Toynbee adalah seorang sejarawan Ingris.Ia menilai bahwa peradaban bsear berada dalam siklus kelahiran,pertumbuhan,keruntuhan,dan kematian.

Belum ada Komentar untuk "Teori Siklus (Perubahan Sosial)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel