Cara Menelaah Penggunaan Bahasa Kalimat Imperatif dalam Teks Prosedur
Kalimat imperatif adalah kalimat yang berfungsi untuk memerintah orang lain. Adapun ciri-ciri kalimat imperatif sebagai berikut.
- Secara lisan, kalimat imperatif diakhiri dengan intonasi turun.
- Secara tulisan, kalimat imperatif sering diakhiri dengan tanda seru (!).
- Penggunaan partikel -lah.
- Penggunaan inversi.
- Pelaku tindakan kadang-kadang tidak diketahui.
Jenis-jenis kalimat imperatif
a) Kalimat imperatif intransitif. Kalimat ini dibentuk dari kalimat deklaratif berpredikat verba dasar, frasa adjektiva, frasa verbal berprefiks meng- dan ber-, serta frasa preposisional.
Contoh:
Pulang!
Bahagialah dengan dia!
Minumlah sepuasnya!
Ke marilah!
b) Kalimat imperatif transitif. Kalimat ini menyerupai kalimat deklaratif pasif.
Contoh:
Carilah warung makan sekarang!
c) Kalimat imperatif perintah atau suruhan. Dalam kalimat imperatif tipe ini, pembicara memberi perintah atau menyuruh lawan bicara melakukan sesuatu.
Contoh:
Ambil bekalmu itu, dan masukkan ke dalam tasmu!
d) Kalimat imperatif perintah halus. Dalam kalimat imperatif ini, pembicara memberi perintah secara halus kepada lawan bicara.
Contoh:
Tolong beri tahu pamanmu tentang kabar ayahmu!
e) Kalimat imperatif permohonan. Pembicara meminta lawan bicara melakukan sesuatu sesuai permohonan pembicara.
Contoh:
Kumohon ampunilah kesalahanku!
f) Kalimat imperatif ajakan dan harapan. Pembicara mengajak atau berharap lawan bicara melakukan sesuatu.
Contoh:
Ikutlah dengan memancing hari ini di danau!
g) Kalimat imperatif larangan atau perintah negatif. Pembicara menyuruh dengan melarang lawan bicara melakukan sesuatu.
Contoh:
Dilarang menyontek saat ulangan Bahasa Indonesia hari ini!
h) Kalimat imperatif pembiaran. Pembicara menyuruh lawan bicara untuk tidak melarangnya melakukan sesuatu.
Contoh:
Berikan saya kesempatan untuk berubah!
Belum ada Komentar untuk "Cara Menelaah Penggunaan Bahasa Kalimat Imperatif dalam Teks Prosedur"
Posting Komentar