Ciri-Ciri atau Unsur-Unsur Kebahasaan yang Terdapat dalam Teks Eksemplum Edisi Terbaru
Di samping ciri-ciri umum, teks eksemplum memiliki ciri-ciri kebahasaan secara lebih khusus. Ciri-ciri tersebut berupa unsur-unsur kebahasaan secara lebih khusus yang sering muncul dalam teks eksemplum. Berikut ciri-ciri kebahasaan teks eksemplum sebagai berikut.
1. Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal merupakan konjungsi yang menyatakan hubungan 'waktu' . Konjungsi temporal terdiri atas sejak, semenjak, sedari, sewaktu, ketika, tatkala, sementara, begitu, seraya, selagi, selama, sambil, dan demi. Selain itu, konjungsi temporal lain adalah setelah, sesudah, sebelum, sehabis, selesai, seusai, hingga, dan sampai. Dalam buku Tata Bahasa Baku Indonesia Edisi Ketiga, konjungsi-konjungsi tersebut termasuk dalam konjungsi subordinatif waktu.
2. Referensi
Referensi atau pengacuan adalah hubungan antara kata dan benda. Suatu kata mengacu pada benda tertentu di dunia nyata. kata kursi mengacu pada benda berkaki empat dan digunakan untuk duduk. Kata kursi tersebut merupakan simbol dari benda bernama kursi. Referensi dapat pula terjadi dalam lingkup teks.
Referensi atau pengacuan adalah hubungan antara kata dan benda. Suatu kata mengacu pada benda tertentu di dunia nyata. kata kursi mengacu pada benda berkaki empat dan digunakan untuk duduk. Kata kursi tersebut merupakan simbol dari benda bernama kursi. Referensi dapat pula terjadi dalam lingkup teks.
Referensi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok
a. Berdasarkan tempat acuannya
referensi dibagi dua,
Referensi endofora
Referensi eksofora
referensi dibagi dua,
Referensi endofora
Referensi eksofora
Referensi endofora adalah pengacuan yang antesedennya terdapat dalam teks. Anteseden adalah sesuatu yang diacu.
Contoh:
Martin pergi mencari kayu bakar siang tadi. Namun, hingga kini dia belum pulang.
Dalam contoh tersebut, kata ia mengacu kepada Martin. Kata Martin berposisi sebagai anteseden kata ia.
Referensi endofora di bagi menjadi dua, yaitu:
1. Anafora
Anafora merupakan pengacuan terhadap kata atau frasa yang telah disebutkan sebelumnya.
Contoh:
Ara dan Ira merupakan saudara kembar. Akan tetapi, mereka memiliki sifat bertolak belakang.Kata mereka mengacu frasa Ara dan Ira. Dalam contoh tersebut, frasa Ara dan Ira berposisi sebagai anteseden disebutkan sebelum kata mereka.
2. Katafora
katafora merupakan pengacuan terhadap kata atau frasa yang diucapkan sesudahnya.
Contoh:
Dengan keahliannya, Romi menciptakan karya seni berkualitas.
kata-nya di atas mengacu pada kata Romi. Dalam contoh tersebut, kata Romi berposisi sebagai anteseden disebut setelah kata-nya.
Anafora merupakan pengacuan terhadap kata atau frasa yang telah disebutkan sebelumnya.
Contoh:
Ara dan Ira merupakan saudara kembar. Akan tetapi, mereka memiliki sifat bertolak belakang.Kata mereka mengacu frasa Ara dan Ira. Dalam contoh tersebut, frasa Ara dan Ira berposisi sebagai anteseden disebutkan sebelum kata mereka.
2. Katafora
katafora merupakan pengacuan terhadap kata atau frasa yang diucapkan sesudahnya.
Contoh:
Dengan keahliannya, Romi menciptakan karya seni berkualitas.
kata-nya di atas mengacu pada kata Romi. Dalam contoh tersebut, kata Romi berposisi sebagai anteseden disebut setelah kata-nya.
Referensi eksofora adalah pengacuan yang antesedennya berada di luar teks. Dengan kata lain, suatu kata atau frasa mengacu pada benda tertentu yang berada di luar kalimat atau teks.
Contoh:
Mereka pergi ke perpustakaan untuk mencari buku itu.
frasa buku itu mengacu pada sebuah benda di luar kalimat tersebut.
b. Berdasarkan Satuan Kebahasaan
Berdasarkan satuan kebahasaan, referensi dibagi menjadi persona, demonstratif, dan komparatif. Referensi persona mencakup tiga kelas kata ganti yaitu,
*Kata ganti orang pertama
*Kata ganti orang kedua
*Kata ganti orang ketiga
Oleh karena itu, referensi persona dibagi menjadi persona pertama, persona kedua, dan persona ketiga.
Perhatikan beberapa contoh berikut!
1) Aku akan belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapat nilai terbaik.
2) Anda harus menaati rambu-rambu lalu lintas.
3) Ia merupakan siswa teladan yang patut dicontoh oleh siswa lain.
Kata aku dalam contoh 1) termasuk referensi persona pertama. Selain kata aku, referensi persona pertama juga diungkapkan dengan kata saya. Selain itu, ada pula kata kami sebagai penunjuk kata makna jamak.
Kata Anda dalam contoh 2) termasuk referensi persona kedua. Selain kata Anda, referensi kata kedua juga dapat diungkapkan dengan kata kamu. Selain itu, ada pula kata kalian sebagai penunjuk makna jamak.
Kata ia dalam contoh 3) termasuk referensi persona ketiga. Selain kata ia, referensi persona kedua juga dapat diungkapkan dengan kata dia. Selain itu, ada pula kata mereka sebagai penunjuk kata makna jamak.
Selain referensi persona ada juga referensi demonstratif. Referensi demonstratif terbagi menjadi dua yaitu.
1. Demonstratif waktu
2. Demonstratif tempat
*Demonstratif waktu mengacu pada waktu tertentu. Kata atau frasa yang sering digunakan untuk mengungkapkan pengacuan tersebut adalah dahulu, sekarang, kemarin, besok lusa, dan kemarin lusa.
*Demonstratif tempat mengacu pada tempat tertentu. Demonstratif tempat sering diungkapkan dengan kata atau frasa sini, di sini, sana, ini, itu, dan situ.
Selain referensi persona dan demonstratif, ada pula referensi komparatif yaitu membandingkan dua aspek atau lebih yang dianggap memiliki persamaan atau kemiripan. Kata-kata yang sering digunakan untuk membandingkan adalah seperti bagai, bagaikan, laksana, sama dengan, tidak berbeda dengan, persis seperti, dan persis sama dengan.
Untuk melanjutkan ke contoh tugas mengidentifikasi referensi atau pengacuan dalam teks "Gila Sepak Bola" silakan lanjut ke halaman berikutnya di dalam blog atau ketik di pencarian blog dengan menulis kalimat "Contoh soal teks eksemplum mengidentifikasi referensi dan pengacuan dalam teks "Gila Sepak Bola"
Belum ada Komentar untuk "Ciri-Ciri atau Unsur-Unsur Kebahasaan yang Terdapat dalam Teks Eksemplum Edisi Terbaru"
Posting Komentar