Bisakah Saya Membuat Template AMP Sendiri?

Mampukah seorang blogger pemula membuat template AMP? Itulah yang terpikirkan dalam benak hati saya. Seseorang yang belum memiliki banyak ilmu pemrograman (koding) tetapi sudah bercita-cita ingin merakit template AMP sendiri. Struktur template sederhana saja belum paham tetapi nekat mempelajari struktur template AMP.

Jika sudah berani terjun ke dunia blogger dan ingi menekuninya maka mau tidak mau harus menguasai bahasa pemograman, keahlian menulis artikel saja belum cukup. Memang yang menentukan kualitas blog adalah konten dan untuk mengisi konten harus mempunyai kepandaian menulis, namun saya rasa itu jauh dari kata cukup, masih butuh konten pendukung seperti gambar dan video. Cukup mudah membuat gambar dan video sebab banyak aplikasi yang begitu memanjakan penggunanya seperti potoshop dan movie marker. Semua menu edit sudah disediakan dan tinggak diklik saja.

Merakit Template AMP

Berbeda jika ingin mempercantik dan memperindah tampilan sebuah website, tidak bisa dilakukan hanya dengan klik menu edit seperti pada software potoshop. Semua komponen dan struktur web dibangun dengan bahasa sendiri yang sering dikenal dengan HTML, JavaScript, dan CSS. Jadi merupakan PR bagi saya mempelajari bahasa baru selain bahasa Jawa, Indonesia, Inggris, yaitu bahasa web. Pun menjadi tantangan tersendiri bagi saya belajar otodidak tanpa bimbingan guru. Harus rajin-rajin membaca, berani mencoba, dan mempraktekannya berulang kali supaya tidak cepat lupa. Padahal kalau ada bimbingan dari guru saja belum tentu bisa, apalagi tanpa bimbingan. Saya yakin dengan kemauan keras semua pasti terjadi.

Kenapa repot-repot membuat template sendiri? Toh sudah banyak website yang menyediakan template gratis yang sudah beredar di mana-mana. Tinggal ambil dan langsung pasang di blog, jadinya bisa lebih fokus membuat artikel, kan yang dibutuhkan pengunjung bukan tampilan blog tetapi informasi yang mereka cari.

Saya kira tidak semua pengunjung demikian, ada beberapa pengunjung blog yang menyukai desain, jadi mungkin sebagian dari mereka beranggapan “ah blog ini kurang menarik dan tidak enak dilihat, informasi seperti ini kan banyak, mending cari yang lain dengan tampilan yang lebih ramah”.

Bukan hanya itu saja, template yang didapatkan secara gratis tidak memberi kepuasan tersendiri pada pemilik blog. Suka tidak suka mesti menerima tampilan yang telah dibuat oleh pembuatnya. Jika ingin oprek template untuk membuatnya lebih bagus lagi sesuai dengan keinginan, maka kembali lagi yakni harus menguasai bahasa pemrogrman, minim harus paham. Nah apabila demikian apa salahnya mencoba membuat template sendiri setelah paham struktur template dan berhasil otak-atik template.

Apa modal yang sudah saya miliki sebelum membuat template blog AMP?


Hingga saat ini saya hanya lihat-lihat strutkur template ini saja, yang saya beli dari kompiajaib, pernah sedikit otak-atik menambah CSS sendiri, ketika itu saya mulai mempelajari beberapa tag kondisional di dalam template. Bermula dari itu, kemudian saya perhatikan lebih dalam lagi. Berbekal dengan bacaan juga akhirnya saya bisa mengetahui beberapa struktur dasar template blog. Ternyata dari sekian semrawutnya kode-kode pada template blog hanya dibangun oleh tiga kerangka penting, yaitu:

#1. HTML ; Ibarat sebuah bangunan maka HTML merupakan pondasi awal yang berikutnya di atasnya akan didirikan sebuah bangunan. Demikian template blog yang dibangun dengan standarisasi khusus bahasa pemrograman (HTML) sehingga berdiri sebagai sebuah website. Sebuah gedung diawali dengan peletakan batu pertama sebagai pondasi dan ditutup dengan atap, sedangkan template blog dibuka dengan tag <HTML> dan ditutup dengan tag </HTML>.

#2. head ; Setelah memiliki pondasi, maka selanjutnya yakni menyiapkan material bangunan seperti pasir, semen, besi, bata putih, keramik, dan lain sebagainya. Dalam template blog hal ini adalah tag meta, tag link, tag keyword, CSS, JavaSript, dan lain seterusnya.

#3. body ; Bangunan (rumah) yang sudah jadi tentu memiliki beberapa ruang seperti halaman depan, ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, dll. Dalam template blog hal ini adalah tag body yang membagi ruang untuk heder (tempat judul blog), main (halaman postingan), sidebar (ruang pendukung blog seperti widget), footer (kebalikan dari header).

Demikian yang menjadi modal saya sebelum membuat template blog AMP. Kurang lebih sama dengan struktur template standar (non-AMP), hanya saja pada template valid AMP ada beberapa standarisasi sendiri dan beberapa markup wajib yang nantinya bisa saya pelajari satu per satu di ampproject.org.

Apa motivasi saya sehingga memiliki keinginan untuk membuat template AMP sendiri?


#1. Mencoba sesuatu yang baru

Jujur saya menyukai sesuatu yang belum pernah saya coba sebelumnya, setelah mencoba edit-edit template yang selama hidup belum pernah saya lakukan ternyata menarik juga. Terlebih ketika berhasil, ada kepuasan tersendiri yang mendorong saya untuk terus mencoba dan mencobanya lagi. Dan tidak terbayang kebanggaan saya jika kelak berhasil membuat bukan hanya sekedar edit-edit template.

#2. Mengasah kemampuan

Ingin tahu juga sampai mana kemampuan saya memahami bahasa pemrograman web, entah mampu atau tidak mampu lihat nanti saja. Yang jelas ini merupakan tantangan menjelajah dunia baru saya.

#3. Komentar teman-teman pada postingan ini

Pendapat teman-teman juga menjadi salah satu motivasi saya, sebab saya hanya manusia biasa yang butuh dukungan, kritik, dan saran. Semua masukan pasti akan mendorong saya untuk terus lanjut mewujudkan keinginan saya.

Sudah dulu ya curhatan dari saya, terima kasih telah menyempatkan waktunya untuk membaca curhatan ini. Sekali lagi tolong kasih masukan tentang apa saja yang harus saya lakukan ke depannya. Saya butuh pengalaman teman-teman mastah, ajari saya dan bimbing saya. :)

Baca juga:
Kekurangan dan Kelebihan Blog Custom AMP (Accelerated Mobile Pages)

Belum ada Komentar untuk "Bisakah Saya Membuat Template AMP Sendiri?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel